Peperangan seakan tidak berkesudahan. Vektan dan Helghast terus bertikai demi mempertahankan kelangsungan kelompoknya masing-masing. “Terracide,” suatu peristiwa besar yang telah merenggut milyaran nyawa di Helghan, menjadi latar belakang terciptanya New Helghan sebagai koloni baru Vekta. Namun, tinggal berdampingan di planet yang sama nyatanya tidak mengakhiri konflik yang selama ini terjadi di antara kedua kubu. Kini, krisis telah memasuki babak baru dengan transisi Guerilla Games dan Sony ke era next-gen.

Itulah sepenggal premis cerita dari Killzone: Shadow Fall, sebuah judul perdana Killzone yang dipersembahkan secara khusus untuk debut PS4. Game ini diperkenalkan pertama kalinya melalui ajang pengumuman PS4 tahun lalu, dimana Shadow Fall turut dipertunjukkan ke hadapan publik bersama dengan beberapa judul lain sepertiKnack, Deep Down, dan lainnya. Menandai debutnya untuk platform terbaru Sony, jelas halnya bahwa Shadow Falldatang dengan menyandang ekspektasi yang tinggi akan performanya, baik sebagai launch title yang mengutilisasi teknologi baru PlayStation maupun sebagai game yang dinanti para pecinta serial Killzone.
Shadow Fall memperkenalkan tokoh utama bernama Lucas Kellan, seorang VSA (Vektan Security Agency) Shadow Marshall yang bertugas menjaga situasi di antara kedua belah pihak yang bersitegang. Perjalanan Lucas dimulai sewaktunya masih kecil dimana ia dan ayahnya berniat melarikan diri dari New Helghan. Naas, pelarian tersebut harus berujung dengan merenggut sang ayah dari dirinya. Ia pun tumbuh di bawah didikan Sinclair, seorang Shadow Marshall, yang tak lain juga pimpinannya di VSA. Meski tampil dengan cerita yang melanjutkan perseteruan Vektan dan Helghast, amat disayangkan Shadow Fall belum berhasil untuk mengantarkan standar yang diharapkan. Ketimbang menjadi sebuah pengembangan yang pantas menyandang nomor pada judulnya, cerita di sini secara keseluruhan cenderung merupakan sesuatu yang lebih bersifat pelengkap dari semestaKillzone. Entah apakah kesan yang demikian terletak pada penggarapan ceritanya, atau judul ini memang baru sekedar pengantar untuk sekuel yang sebenarnya.

Seperti Killzone umumnya, Shadow Fall merupakan sebuah game FPS (first-person shooter) yang konvensional pada dasarnya. Dalam nuansa sci-fi yang kental, gamers kembali dibekali persenjataan bergaya futuristik yang sebagian besarnya sudah tak asing di mata para fans. Adapun senjata-senjata ini meliputi versi futuristik dari sejumlah varian rifle yang umum ditemukan pada game FPS modern, dengan beberapa di antaranya juga ada yang memiliki secondary mode. Akan tetapi, Shadow Fall turut menyertakan fitur baru berupa OWL, sebuah attack drone yang berfungsi membantu Shadow Marshall dalam menjalankan operasinya. Uniknya, peranan OWL merupakan sesuatu yang diikutsertakan dengan tujuan mempertunjukkan salah satu kelebihan PS4, yaknitouchpad baru DualShock 4. OWL memiliki empat fungsi yang dapat diakses menurut arah pada touchpad. Melakukan swipe ke atas akan mengaktifkan attack mode, kiri untuk melakukan stun, kanan untuk menggunakanzipline, dan bawah akan menyalakan shield selama beberapa saat. Tidak hanya itu, OWL juga dapat melakukanrevive pada saat kritis, dengan membutuhkan adrenaline packs.

Dan OWL bukanlah satu-satunya improvisasi yang dilakukan Guerilla dengan memanfaatkan teknologi DualShock 4. Bersama dengan implementasi touchpad itu, light bar dan built-in speaker pada controller baru ini juga menjadi gimmick yang dimanfaatkan. Light bar pada controller akan terlihat menyala dengan indikasi warna yang berbeda-beda menurut kondisi health-nya, sedangkan built-in speaker ada kalanya bekerja untuk memperdengarkan suara dari sejumlah audiolog yang tersebar di sepanjang game. Memang, ini hanyalahgimmick yang sekedar diadakan untuk memanfaatkan kapabilitas-kapabilitas sedemikian rupa.
Kembali pada aspek gameplay yang diusungnya, Shadow Fall menawarkan sedikit perbedaan dari sebelumnya.Gameplay kali ini cenderung lebih menyorot aksi Lucas Kellan sebagai one-man army dalam misi-misinya. Untuk porsi ini, Shadow Fall memasukkan cukup banyak di dalamnya segmen yang membutuhkan unsur stealth. Sejumlah chapter tampak mengemas ruang bermain yang luas dimana gamers perlu memanfaatkannya secara taktis untuk mencapai objectives sekaligus guna meminimalisir kontak senjata sebisa mungkin, sebagaimana Lucas yang kerap hanya sendirian dalam menghadapi pasukan Helghast. Terlebih lagi, AI musuh terhitung sangat peka dalam mendeteksi keberadaan Lucas. Apabila ketahuan, maka masalah pun menjadi satu yang mustahil dihindari. Musuh akan terus berdatangan selama alarm tidak dinonaktifkan menggunakan OWL dan situasi yang demikian bukanlah kegiatan yang menyenangkan. Terlebih lagi, baku tembak dengan musuh yang monoton cenderung repetitif tanpa adanya sentuhan fitur yang memberi kesan ‘wah’ (seperti jetpack padaKillzone 3).

Sebagai judul debutan PS4, adalah tantangan utama bagi Guerilla dalam memanfaatkan kapabilitas yang dimiliki konsol baru ini semaksimalnya. Secara kasat mata, Shadow Fall menunjukkan adanya peningkatan teknis grafis yang cukup disadari dari generasi konsol pendahulunya. Ruang gameplay yang luas, pencahayaan yang lebih hidup, environment yang lebih detil, dan frame rate yang lebih mendukung kenyamanan bermain. Akan tetapi, nilai plus dari segi teknis ini sedikit disayangkan belumlah terlampau jauh dalam menyorot potensi yang dimiliki PS4. Lebih baik dari standar generasi terdahulu, namun belum dirasa cukup untuk menjadi standar visual in-gameyang bisa diekspektasikan dari generasi ini kelak. Dan layaknya sebuah Killzone, lokasi-lokasi dalam game ini didominasi dengan lokasi-lokasi bernuansa futuristik. Sementara untuk aspek sound, musik dan voice actingcenderung dirasa biasa saja, tanpa adanya sesuatu yang membuatnya istimewa.

Seperti yang menjadi tradisi Killzone, multiplayer jelas merupakan kelengkapan yang tak dapat dipisahkan dari serial ini. Mode ini kembali memberi nilai tambah untuk dimainkan setelah menyelesaikan campaign-nya, meski tetap tak dipungkiri, multiplayer di sini tidaklah banyak berbeda dari multiplayer konvensional judul-judul FPS umumnya. Tetapi, sesi multiplayer dalam Shadow Fall dapat mengemas round-nya berdasarkan misi/objectivesyang ditetapkan pre-match, membuat transisi mode permainannya terkesan lebih dinamis dan tidak terpaku pada satu mode per sesi.
.

Sebagai launch title yang menandai debut PS4, Killzone: Shadow Fall tampak belumlah menjadi sesuatu yang memenuhi ekspektasi standar akan sebuah judul next-gen sebenarnya. Game ini menyajikan pengalaman bermain yang tidak banyak berbeda dari judul-judul FPS kebanyakan dan agak disayangkan belum sepenuhnya memberi citraan atas pengalaman next-gen yang sebenarnya selain dari kualitas visual. (LYR)
Categories:
PlayStation