ADs

Review : Until Dawn

Until Dawn, merupakan sebuah game teranyar dari Supermassive Games dan memberikan sentuhan yang berbeda pada game bergenre interactive horor. Diperkenalkan sebagai salah satu game yang akan rilis pada konsol PlayStation 3 beberapa tahun silam, pada akhirnya mereka menunda peluncuran game ini dan mengembangkannya untuk PlayStation 4.
Sebelum berbicara mengenai gameplay dari Until Dawn, mari kita bahas terlebih dahulu dari segi grafis dan suaranya. Seperti yang sudah kalian lihat dari trailer-trailer yang bertebaran di Internet, pergerakan setiap karakter terlihat begitu mulus dan kita bisa tahu betapa mereka memperhatikan setiap detail yang sangat mengagumkan. Yang hanya bisa saya katakan adalah, Supermassive Game mengerjakan proyek Until Dawn ini dengan sungguh-sungguh dan sepenuh jiwa.
Sedangkan dari segi suara, mereka merekrut dan meminta pertolongan komposer jenius, Jason Graves untuk membuat setiap soundtrack dan juga background sound yang ada dalam game ini. Setiap adegan yang terdapat pada Until Dawn dikemas dengan baik dan kita bisa merasakan seperti kita sendirilah yang berada dan bermain di dalam game tersebut.
Jason Graves sendiri bukan orang baru dalam dunia gaming, ia pernah menjadi komposer game terkenal seperti Tomb Rider, Dead Space, dan juga The Order: 1886. Jadi bisa dipastikan kalian akan sangat terpuaskan melihat sebuah karya yang disebut Until Dawn ini.
Salah satu alasan yang membuat Until Dawn ini menarik adalah penggunaan Butterfly Effect yang diadopsikan oleh sang developer ke dalam game. Sekedar informasi, Butterfly Effect adalah sebuah teori dari dunia sains, yang menyebutkan bahwa satu buah kepakan kupu-kupu di hutan belantara Brazil, secara teori mampu menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.
Hal tersebut menandakan bahwa sesungguhnya sebuah kepakan itu diibaratkan sebagai trigger atau kondisi awal yang menyebabkan hadirnya sebuah tornado. Inilah yang menarik dan Supermassive Games pun berniat menghadirkannya ke dalam Until Dawn.  Akibatnya, setiap keputusan yang kalian ambil dalam game ini akan berpengaruh pada seperti apa jadinya jalan cerita selanjutnya.
Menggunakan gameplay interactive horror, kalian akan merasakan permainan yang hampir serupa dengan game Beyond Two Souls dan Heavy Rain. Until Dawn menceritakan sebuah tragedi yang menimpa delapan orang remaja -Josh, Sam, Chris, Ashley, Mike, Jess, Matt, dan Emily- di sebuah vila di pegunungan bersalju. Saat itu mereka semua sedang memperingati satu tahun hilangnya teman mereka Beth dan Hannah. Namun mereka tidak menyadari bahwa mereka tengah diawasi.
Kalian dapat menggunakan ke-delapan karakter yang ikut serta dalam game ini. Namun kalian tidak bisa memilihnya sesuai dengan keinginan kalian. Karena layaknya sebuah film yang memiliki banyak chapter dan scene, kalian hanya bisa menggunakan karakter tersebut tergantung dari jalan cerita yang saat ini dimainkan.
Seperti yang diceritakan sebelumnya, setiap keputusan yang akan kalian ambil dapat menentukan jalannya cerita bukan? Untuk itulah terdapat fitur totem yang dapat membantu kalian untuk memilih keputusan dengan tepat, dan cerita akan berjalan sesuai dengan alur yang sebenarnya. Totem tersebut akan memberikan kalian pandangan sebuah adegan secara sekilas mengenai apa yang akan terjadi di masa depan.
Setiap totem akan dibedakan menjadi beberapa warna. Setiap warna yang ada akan memperlihatkan beberapa adegan yang berbeda. Sebagai contoh, totem dengan garis warna hitam menandakan kematian seseorang, dan totem berwarna merah menandakan bahaya yang akan ditemui di masa mendatang. Tetapi, kalian tidak bisa menentukan kapan adegan tersebut akan berlangsung, karena bisa saja event tersebut terjadi usai melihat totem, atau bahkan masih akan berlangsung beberapa chapter kedepan. We’ll never know.
Agar bisa melihat apakah kalian dapat menyelesaikan setiap chapter dengan benar, tekan tombol R1 pada stick untuk melihat Butterfly Effect yang kalian ambil. Gambar yang tertera pada kupu-kupu tersebut akan terisi ketika beberapa event telah dilewati. Apabila terdapat dua gambar yang muncul pada gambar kupu-kupu, maka kalian patut berbangga karena keputusan yang diambil sesuai dengan jalan cerita yang sebenarnya.
Sejujurnya, Until Dawn merupakan game horor pertama yang saya mainkan seumur hidup saya. Awal ketertarikan untuk memainkan game ini adalah gameplay interactive yang mereka gunakan, serta jalan cerita yang bisa kita pilih sesuai dengan keinginan masing-masing player. Selain itu, setiap karakter yang digunakan dari Until Dawn ini menggunakan artis yang sesungguhnya, dan dibuat dengan desain dan grafis yang sangat baik.
Keunggulan lain yang diperlihatkan oleh Until Dawn adalah, game ini mengajak para pemain seakan-akan mereka adalah seorang sutradara film horor. Setiap angle kamera, percakapan, dan juga jumpscare yang diberikan benar-benar kental dengan suasana film horor ala barat. Supermassive Game berhasil membuat saya berteriak layaknya seorang wanita kecil tak berdaya di hadapan teman kantor VGI. Secara keseluruhan Until Dawn mampu memberikan kengerian yang saya harapkan,“I’ve got what I’ve been expected to be.”
Tetapi, sebagus-bagusnya game tentu tidak luput dari beberapa kelemahan. Kelemahan yang pertama adalah dari segi grafis yang terkadang mengalami glitch atau lagging di beberapa event. Sebagai game yang pertama dari Supermassive Game, hal ini mungkin masih bisa diperbaiki lagi dan dikembangkan untuk game selanjutnya.
Kelemahan berikutnya adalah plot twist yang tidak diduga-duga.  Kenapa saya bilang tidak diduga? Karena saya merasa bahwa perubahan alur yang terjadi mendekati akhir-akhir game ini terlihat menyimpang dan tidak menggambarkan Until Dawn , seperti yang digembar-gemborkan sebelumnya. It’s an element of surprise for all the player who play Until Dawn.” Saya tidak bilang bahwa perubahan alur itu jelek, namun saya merasakan perpindahan genre yang tadinya horror dan thrilling menjadi sebuah game dengan genre action.
Sejauh ini, saya telah berhasil menyelesaikan game Until Dawn selama kurang lebih 8 jam. Apakah itu terlalu pendek untuk kalian? Mungkin iya, namun dengan beberapa pilihan lain yang berujung dengan ending berbeda, kalian bisa mengeksplor game ini lebih jauh lagi. Hal yang membuat saya ingin terus mencoba memainkan Until Dawn adalah, saya ingin menyelematkan setiap orang yang ada di game ini. Karena kecerobohan konyol di akhir-akhir cerita, empat orang karakter mati secara berurutan. It’s sucks because we’re reaching the end.
Bagi kalian para penikmat permainan yang penuh dengan drama dan juga penuh misteri, Until Dawn mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dimainkan. Tetapi apabila kalian cenderung memiliki sifat yang terburu-buru dalam menyelesaikan sebuah game, maka urungkan niat kalian. Game ini harus dimainkan dengan sepenuh hati seakan-akan kalian lah orang yang berada di dalam game tersebut. Kehilangan seorang teman akan sangat memilukan bukan? Apalagi teman tersebut dibunuh dan mati di hadapan kita sendiri.
Jika saya harus memberikan nilai untuk Until Dawn, maka 8.5/10 adalah nilai yang pantas dan tepat. Karena sebagai pendatang baru, Until Dawn berhasil membawa saya sebagai pemain, hanyut ke dalam cerita yang mereka sajikan.