Akuisisi tim Oculus VR seharga $2 milyar yang diumumkan pekan lalu tampak membawa pengaruh buruk terhadap perusahaan itu sendiri. Amat disayangkan, ancaman pembunuhan dan tindak kekerasan saat ini tengah dialamatkan pada perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan teknologi virtual reality itu, sebagaimana yang diungkapkan co-founder-nya sendiri, Palmer Luckey baru-baru ini.
Pengumuman pekan lalu tersebut memang menghasilkan banyak sambutan dari khalayak industri dan kontan menimbulkan pertanyaan di antara para pengamat dan analis yang menduga-duga tentang arah tujuan Facebook nantinya. Bahkan, tidak sedikit pihak yang merasa terkejut dan kecewa dengan kesepakatan ini, terlepas dari apakah mereka termasuk pendukung yang berpartisipasi dalam Kickstarter Oculus Rift atau tidak.
"Kami mengira reaksi negatif datang dari orang-orang dalam jangka pendek," ucap Luckey. "Kami menyangka [reaksi yang mengesalkan] datang dari mereka yang tidak mengetahui informasi seperti yang kami tahu, dan tak akan mengetahuinya hingga beberapa waktu. Tapi, kami tidak menyangka bahwa akan mendapat begitu banyak ancaman pembunuhan dan panggilan telpon yang melecehkan sampai pada sanak keluarga kami. Kami tahu kami akan membuktikan diri kami dengan tindakan dan bukan dengan kata-kata, tapi perbuatan sejauh itu tidaklah beralasan, terutama karena itu berimbas pada orang-orang yang tidak ada kaitannya dengan Oculus."
Luckey juga mengemukakan bahwa ia tidak terlalu merasa khawatir dengan tanggapan jangka pendek publik atas akuisisi perusahaannya.
"Tujuan utama saya adalah kesuksesan jangka panjang dari VR, bukannya tanggapan hangat dalam jangka pendek," sebutnya. John Carmack, yang kini merupakan chief technical officer di Oculus, mengatakan pada minggu lalu bahwa ia tidak mengetahui negosiasi yang terjadi antara perusahaannya dan Facebook. Namun, ia punya alasan untuk meyakini bahwa mereka akan mendapatkan gambaran besar seperti yang dilihatnya.
Bagaimana dengan pendapat gamers Indonesia atas akuisisi ini? Hal apakah yang kiranya mungkin dilakukan Facebook dengan Oculus VR?